aku mencintaimu
teramat sangat dalam kebodohan
begitu naif hingga penyesalan
merenggut satu persatu secara ambigu
titik-titik hati manusiaku
aku mencintaimu
kecantikanmu yang tertutup karang jiwa
kelembutanmu bagai ombak di musim hujan
meregang raga hingga tercabik dengan perlahan
kata-kata dari kalimat sang bijak
aku mencintaimu
dengan jejak kaki di atas jantung
tamparan keras berbekas dijidat
dipunggungi senyum munafik para pencari nafsu
dosa-dosa menjadi dataran langkah kaki yang malu
aku tidak mencintaimu
sangat jelas timbul dari dusta
hati dan lidah bertarung dengan perih terpampang di depan mata
dengarkan.....
detakan hati
kumat bibir
patahan asa
jalan bayang...
This entry was posted
at 9/23/2010 01:16:00 PM
and is filed under
aksara rasa
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.