Pengadilan... SBY tidak datang  

Posted by Ayub Wahyudi in

Satu lagi keputusan aneh yang diambil oleh presiden RI. Beliau membatalkan kunjungannya ke Negara Belanda pada 6 – 8 Oktober 2010 sehari sebelumnya disaat sebagian besar staff sudah berada dalam pesawat yang sebentar lagi tinggal landas. Masalah utama atas pembatalan tersebut adalah, pada tanggal 6 Oktober 2010 sebuah persidangan menunggu di mahkamah internasional dengan gugatan dari RMS. Perlu diakui bahwa itu memang langkah yang tepat namun hal itu juga menyinggung seorang presiden.

Pembatalan tersebut merupakan langkah yang baik jika dilihat pandangan pribadi. Membuat presiden menghadiri persidangan ditengah kunjungan diplomatis menurunkan derajatnya sebagai seorang presiden. Yang seharusnya persidangan lakukan adalah mengundang dengan wajar di waktu yang telah disepakati, bukan ditengah kunjungan dimana lokasi kunjungan sama dengan lokasi persidangan.

Tapi jika kita lihat pandangan diplomasi, pembatalan tersebut adalah langkah yang riskan karena mampu mengganggu hubungan diplomasi Negara kita dengan Negara Belanda. Kunjungan tersebut bisa saja membuat posisi diplomasi kita mantap di posisi puncak, khususnya diplomasi politik. Sangatlah disayangkan jika presiden tidak menyadari hal tersebut dan mengorbankannya demi harga diri pribadi.

Menjadi seorang presiden maka semuanya bukan lagi tentang diri sendiri. Menjadi seorang presiden berarti menjadi perwakilan rakyat Indonesia karena beliau hidup di Negara yang menjunjung demokrasi. Beliau menjadi presiden karena kita, sebagai masyarakat, memilih dia maka jika dia ingin mengambil keputusan maka keputusannya harus demi masyarakat.

Sebenarnya jika kunjungan tidak dibatalkan dan berhasil memantapkan posisi diplomasi bisa saja persidangan tersebut dibatalkan atau bahkan memantapkan posisi kita dalam persidangan sehingga kita tidak perlu cemas tentang tuntutan RMS seperti dulu.

Satu hal lagi yang terpenting, persidangan tersebut menyangkut masalah kedaulatan NKRI. Presiden apa yang tidak memiliki keberanian untuk menghadapi tentang kedaulatan NKRI. Semoga jadi pelajaran buat kita semua.

Ayub Wahyudi

209000012

Ilmu Komunikasi, UPM

This entry was posted at 10/13/2010 11:13:00 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar