Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedang di Ternate pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan radio republic Indonesia. Di kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor (Suluh).
- Awal Kemerdekaan
Soemanang, SH yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Semuanya terbit dengan satu tujuan, yakni menghancurkan sisa-sisa kekuasaan belanda, mengobarkan semangat perlawanan rakayat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.
- Zaman orde lama
Pada masa ini, perkembangan majalah tidak begitu baik, kaena relatif sedikit majalah yang terbit. Sejarah mencatat majalah Star Weekly, serta majalah mingguan yang terbit di Bogor bernama Gledek, namun hanya berumur beberapa bulan saja.
- Zaman orde baru
Awal orde baru, banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya, diantaranya di Jakarta terbit majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis, majalah sastra Horison pimpinan Mochtar Lubis, Panji Masyarakat dan majalah Kiblat. Hal ini terjadi sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang makin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang makin maju.
Kategorisasi majalah yang terbit pada masa orde baru, yakni :
1) Majalah berita : Tempo, Gatra, Sinar, Tiras
2) Majalah keluarga : Ayahbunda, Famili
3) Majalah wanita : Femina, Kartini, Sarinah
4) Majalah pria : Matra
5) Majalah remaja wanita : Gadis, Kawanku
6) Majalah remaja pria : Hai
7) Majalah anak-anak : Bobo, Ganesha, Aku Anak Saleh
8)Majalah ilmiah popular : Prisma
9) Majalah umum : Intisari, Warnasari
10) Majalah hukum : Forum Keadilan
11) Majalah pertanian : Trubus
12) Majalah humor : Humor
13) Majalah olahraga : Sportif, Raket
14) Majalah berbahasa daerah : Mangle (Sunda, Bandung), Djaka Lodang (Jawa, Yogyakarta)
Pengaruh majalah
Sekarang,seperti yang terjadi di sepanjang sejarahnya,majalah-majalah besar merupakan medium massa yang mempengaruhi masyarakat khususnya Indonesia.literatur besar dan ide-ide besar lainnya masuk dalam format yang berbeda dengan buku,dapat dijangkau oleh hampir semua orang.majalah juga perekat nasional karene majalah bisa memberi para bapak pendiri bangsa sebuah audiens yang amat luas.
Majalah sebagai innovator media
Pada zamannya majalah telah mengungguli media lainnya dengan inovasi yang signifikan dalam jurnalisme,advertising dan sirkulasi,inovasi itu mencakup laporan investigasi,profil tokoh secara lengkap,dan foto jurnalisme.
· Pelaporan investigasi:muckraking(pengungkapan kebobbrokan)yang sekarang bisa di sebut investigative reporting,dikembangkan dalam majalah sebagai jurnalistik di tahun-tahun pertama abad ke-20 majalah memuat eksplorisasi panjang tentang institusi yang menyelewengkan di dalam masyarakat.
· Profil personalitas:yang mendalam adalah ciptaan majalah.profil personalitas ini menggunakan banyak wawancara dengan berbagai sumber dan bukan hanya bicara dengan tokoh yang diangkat profilnya tetapi juga dengan orang-orang yang dapat memberi komentar tentang sang tokoh termasuk kawan dan lawanya,dan ini memerlukan waktu yang cukup panjang.
· Foto jurnalisme:majalah memasukan visual ke media massa dengan cara yang tak pernah di pakai oleh buku.
Majalah konsumen
Katagori majalah yang paling mencolok adalah majalah umum (general,interest),yang tersedia dan di pajang dirak-rak tokoh dan juga bisa di peroleh dengan berlangganan,biasanya majalah ini disebut majalah konsumen.
Jenis majalah di Indonesia
· Majalah berita: tempo,majalah ini menyajikan ringkasan berita berdasarkan katagori seperti persoalan nasionalis dan bisnis.
· Majalah wanita:kartin,majalah ini untuk mengangkat derajat wanita ,nasihatnya untuk fasyen,moral,selera,dan memasak.membuat digemari banyak orang.
· Majalah pria:matra,majalah ini terkenal karena isinya yang bermutu sastra dan fasyen juga menjadi aspek penting dalam isi majalah ini.
· Majalah bersponsor:majalah ini guna mempromosikan lembaganya dan menarik lebih banyak anggota.
Mengevaluasi majalah
Sirkulasi dan penerimaan iklan adalah ukuran dari kesuksesan profill majalah,yang paling sulit adalah menemukan majalah yang secara regular mewujudkan potensinya untuk mengkaji isu signifikan dan memberi kontribusi abadi bagi untuk masyarakat yang luas.mengevaluasi majalah dengan cara sebagai brikut:
· Ukuran populis:ukuran yang paling sukses adalah penerimaan iklan,pengiklan menggunakan semua riset dan analisis canggih untuk menntukan kemana iklan akan di tempatkan.
· Ukuran kualitas:suatu majalah yang editorialnya sering mendapat penghargaan,banyak yang menempelkan iklan pada majalah tersebut dan juga sudah menjadi magnet di masyarakat.
· Reader usage measure:alat yang di buat oleh industry majalah untuk menilai pengalaman pembaca sebagai pedoman untuk mendisain majalah secara konseptual dan pedoman untuk mengedit isi majalah.
This entry was posted
at 11/09/2010 10:55:00 PM
and is filed under
Tugas Kuliah
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.