Bahan:
Analyse & Kritik 30/2008 ( © Lucius & Lucius, Stuttgart) p. 399–423, Ulrich Steinvorth, On Critical Theory.
Teori kritis bukanlah hal yang unik. Alasannya adalah karena yang pertama kali mengajukan pemikiran ini adalah para sophist (buka marx – apalagi para pengikut mazhab frankfurt). Tujuan pemikiran ini adalah menyelesaikan masalah sosial yang berbeda tiap waktu sehingga membutuhkan satu acuan nilai sebagai dasar solusi, yaitu ide tentang emansipasi. Saat ini ada dua ide emansipasi yang saling berlawanan arah tujuan. Yang satu mengatakan emansipasi bertujuan untuk mencapai kesenangan (utilitarian) dan yang lain mengatakan emansipasi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan diri demi mencapai kesuksesan hidup (aritotelian). Sejak awal pemikiran ini menjadi solusi masalah praktis maka dibutuhkan teori yang bukan demi kepentingan teori. Pemikiran ini membutuhkan penjelasan tentang apa sebenarnya dasar masalah sosial dan standar normative mana yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Dengan kata lain teori kritis bisa dibandingkan dengan pengobatan dalam cara menyelesaikan masalah. Hanya saja dasar masalah pengobatan adalah masalah kesehatan individu sedangkan teori kritis belum diketahui apa dasar masalahnya.
Masalah teori sosial tidak bisa diselesaikan dengan IPA karena model pendekatan tersebut mempunyai batasan, yaitu tidak bisa mengukur dan menimbang dengan pasti objek yang mempunyai kehendak sendiri – freedom of will. Kemampuan untuk bisa menentukan apakan kita akan menjawab ya atau tidak adalah karakter dari objek teori sosial yang mana model IPA tidak bisa mencapai objek tersebut. Model IPA sebenarnya hanya dapat mengukur objek yang bebas nilai.
Emansipasi adalah nilai yang terkandung dalam teori kritis. Seperti yang diinterpretasikan oleh habermas. Pilihan emansipasi yang ditawarkan adalah utilitarian dan aritotelian. Pada dasarnya manusia selalu mengejar kesenangan pribadi tapi terkadang manusia melupakan kesenangan pribadi demi kesenangan orang lain. Dan itu adalah fenomena umum. Jika memang demikian maka untuk mampu menolong orang lain maka kita harus mempunyai kemampuan, atau setidaknya mengembangkan kemampuan diri, untuk melakukan itu. Alasan sederhananya adalah kita tahu apa yang kita butuhkan tapi kita tidak tahu apa yang orang lain butuhkan. Dan untuk bisa mengetahui hali tersebut dibutuhkan kemampuan tambahan, yaitu interaksi sosial.
Pemikiran kant tentang sejarah sebagai fisik sebuah masyarakat berasal dari pemahamannya bahwa moralitas adalah masalah dasar selain ruang dan waktu, serta meninggalkan sejarah sebagai prinsip fisika. Memang paradox tapi kenyataannya tidak. Dia mengatakan bahwa alam mempunyai mekanisme rahasia yang kemudian ditiru dalam bentuk teknologi. Dengan kata lain kehadiran teknologi mempengaruhi moralitas sebagai masalah dasar. Hegel yang mengetahui kekuatan penghancur teknologi menjadikan sebagai landasan pemikiran dialektikanya. Dari sini marx mengambil alih dengan cara merubah dialektika ideal emnajdi dialektika material dengan objek produksi komoditas serta membuat bingkai baru dalam memahami sejarah dari segi ekonomi. Alasan kenapa mazhab Frankfurt bukan menjadi pemegang dari substansi teori kritis adalah penyimpangan yang mereka lakukan dengan menjadi Marxist dengan emansipasi yang utilitarian, padahal secara historis marx memasukkan emansipasi Aristotelian.
Kesimpulannya adalah penerimaan kriteria kemampuan dari Aristotelian akan menegaskan moralitas yang diletakkan oleh perkembangan dari kemampuan manusia secara individu diatas hirarki moral, karena nilai tinggi dari perkembangan kemampuan adalah halangan dari penerimaan ini maka nilai tersebut bisa dianggap sebagai masalah. Dengan masalah dasar nilai yang tinggi dari perkembangan kemampuan dengan moralitas sebagai standar secara norma maka dapat kita simpulakan bahwa ini adalah isi sebenarnya dari teori kritis, yaitu dengan pendekatan Marxian dan bukan dengan pemikiran para Marxist.
This entry was posted
at 3/15/2011 08:43:00 AM
and is filed under
Tugas Kuliah
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
Pengikut
penulis
- Ayub Wahyudi
- DKI Jakarta, Jakarta Timur, Indonesia
- saya memiliki prinsip hidup "MASA BODOH". apapun yang saya lakukan, proses yang penuh dedikasi lebih penting daripada hasil tanpa arti. ............................................................ lahir dibawah konstelasi virgo [bintang utama dengan elemen udara dan dibawah pengaruh venus] dan tersisip sifat ular kayu. ................................. aku percaya, aku punya semesta sendiri.
Label
- aksara rasa (27)
- Curhat (1)
- Pramuka (1)
- Tugas Kuliah (48)