Surat Untuk Hatiku II  

Posted by Ayub Wahyudi in

Sahabat diriku
Kepada sahabatku yang terbaik
di
jauh dalam benakku

sudah cukup lama aku tidak menyapamu lagi. terakhir aku melakukan sebuah kesalahan besar dengan cinta yang akhirnya melukaimu. semoga kamu telah sembuh dengan sempurna karena aku punya kabar gembira. tapi sebelumnya aku ingin meminta lagi agar kamu mau membuka pintumu untuk sahabatmu yang satu ini. memang terkesan egois tapi kabar gembira ini harus kamu dengar. aku tahu kamu masih didalam dan mengintip sesekali ketika aku menjalani hidupku. aku tahu dan aku merasakan dan aku mengenalmu sahabatku. kamu masih tetap seperti dulu, selalu ingin memberiku nasehat yang terbaik. maka dari itu. aku ingin menceritakan kabar gembira ini kepadamu.

dia hadir tanpa terduga seperti biasa
aku suka senyumnya yang selalu lembut
aku suka dengan semua sikap tanpa beban
aku suka tapi takut untuk memilikinya

kamu boleh mencibir. aku sadar kamu masih kesal dengan semua keras kepalaku. kejadian terakhir memang sangat keterlaluan.

aku mencinta seorang gadis
dengan masa lalunya
dengan pergaulannya
dengan semua yang ada pada dirinya

jadi aku mohon bukalah pintumu sekali lagi. cinta kali ini berbeda. cinta tersebut membuatku berbeda. kamu akan menyadari kalau kita bertemu.

aku menerima dengan apa adanya
tanpa meminta dan memaksa
kerelaan ini bukan aku
tapi inilah aku

kamu boleh tertawa karena memang itu tidak mungkin. tapi itulah yang terjadi kawan. aku tersenyum setiap saat tapi terkadang bersedih namun aku tidak pernah sebahagia ini dan kamu tahu hal itu. hampir semua cinta yang dulu datang hanya membuatku tersenyum dan bersedih tanpa kebahagiaan dan kalimat itu pernah kau ucapkan.

sahabat
cinta selalu membuat tersenyum dan bersedih
tapi apa ada bahagia untukmu?
itulah cinta yang kamu cari

aku menemukannya sahabat. melalui nasehatmu aku menemukannya. cinta yang untukku. aku tertawa ketika teringat nasehatmu itu dan aku berterimakasih. aku mohon bukalah pintumu sekali lagi dan aku janji kamu tidak akan menyesal kali ini. aku membutuhkanmu sahabat. nasehat dan teguranmu. aku tidak ingin kehilangan cinta ini. jika kamu membaca surat ini segeralah menegurku lagi. secepatnya.

aku bersama cintaku
tapi aku rapuh saat ini
aku ingin tegar demi cintaku
aku tak ingin menyerah demi cinta ini

aku mohon, maafkan aku secepatnya. aku membutuhkanmu lagi.
bukalah pintumu sahabat. biarkan aku masuk bersama cinta ini dan akan kuceritakan semua tanpa tersisa.
jagalah aku lagi sahabat.
seperti yang dahulu kamu lakukan
aku mohon....

aku tidak bisa mencintai tanpa hati

tertanda
manusia yang membutuhkanmu
sahabatmu yang rapuh
cinta dihidupku
 Ayub Wahyudi (Aco)

NB: aku tetap kalah dihidup ini

This entry was posted at 5/09/2011 09:45:00 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar