Goodreads Indonesia  

Posted by Ayub Wahyudi in

Goodreads Indonesia dibentuk tanggal 7 Juni 2007 oleh Femmy Syahrani dan ditujukan untuk para pembaca buku berbahasa Indonesia yang ingin mendiskusikan buku-buku tersebut dan juga upaya untuk mengumpulkan buku-buku berbahasa Indonesia. mereka berusaha untuk selalu berperan aktif dalam dunia perbukuan di Indonesia, tidak mau berhenti hanya pada tahapan sebagai komunitas pembaca pasif. Komunitas ini berkehendak untuk menjadi komunitas pembaca aktif yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan baik kegiatan di dunia maya maupun di dunia nyata. 
Kegiatan komunitas ini adalah berusaha membuat database tentang buku-buku dan penulis-penulis yang ada di Indonesia namun  kegiatan yang utama dari komunitas ini , baik dunia maya maupun nyata, adalah memberikan ruang kepada pembaca untuk aktif, misalnya untuk menentukan buku  “yang bagus” dan “yang jelek” . Hal ini terbukti dari jumlah mereka sekarang mencapai 4000 orang lebih dan tersebar di seluruh wilyah Indonesia. Dengan jumlah anggota tersebut, Goodreaders mampu mendapatkan kredibilitas yang mantap sebagai tempat referensi, baik dari pembaca independen hingga penerbit.
Kekuatan mereka sebenarnya terletak pada jumlah anggota yang aktif dan solid. Komunitas ini selalu berusaha menjaga tali silaturahmi sesame anggota. Selain itu goodreads Indonesia berasosiasi dengan good reads international. Dengan kata lain goodreads bukan hanya sekedar komunitas baca online tapi juga telah menjadi media sosial dengan kredibilitas mereka yang kuat. Kelemahan mereka sebenarnya saat ini masih bisa diatasi. Dengan sistem anggota terbuka, komunitas ini akan kebanjiran anggota dan jika jalur komunikasi organisasi tidak segera dirapikan hal ini akan berpengaruh pada kredibilitas mereka.
Hanya ada satu hal yang perlu mendapat kritikan dengan konsep komunitas ini, yaitu kebebasan subjektif pembaca dalam menentukan buku yang “bagus” dan “jelek”. Dalam realitas, buku tidak seharusnya ditentukan “bagus” atau “jelek” karena buku hanya berisi ideologi atau imajinasi dari penulisnya. Yang harusnya dilakukan adalah membaca satu buku dengan baik lalu menangkap intisarinya setelah itu membaginya kepada teman-teman. Kita tidak berhak mengungkapkan penilaian pribadi terhadap suatu buku didepan publik. Itu sama saja tidak menghargai perbedaan ideologi atau kebebasan berpikir seorang penulis sebagai manusia.

Ditulis sebagai tugas MK komunikasi multimedia

This entry was posted at 11/05/2010 08:04:00 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar