Bersama Diri(nya)  

Posted by Ayub Wahyudi in

jika pasir itu itu bertumpuk untuk terurai
lembut namun menyesakkan
maka butir demi butir... meski tak pernah tatapan ini ke langit
berharap tersusun dengan acak
hingga terbentuk guratan halus... sama dengan langit jadi harapanku

tak pernah ingin ini menggenggam dengan erat
pasir-pasir itu halus
angin pun ingin bermain
badai pun tak akan rela
butir demi butir tetap pergi meski kutungkup telapak
merendahkan angin dari tenggara di kemarau timur

kemudian menatap dengan harap
mata tetap tak mampu melihat
senja itu menutup rapat dengan rambut tergerai
angin membalaskan dendam hembusnya dengan sekejap
riak mega tetap tak mau mengalah
pasir per butir ataukah per angin
tetap dengan sekali lgi harap

bersama diri(nya)
berdiri di batas khayal teratas
mundur selangkah
itu harapan dengan jurang sesal
angin kembali memberikan ejekan
tatapan perih ditutup kedipan... apa daya malam telah tiba
esok tak pasti datang
maka kurebahkan diri untuk selamanya.

This entry was posted at 5/09/2011 09:40:00 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar