RESUME 11
Memahami efek media
pada masyarakat2
Ayub Wahyudi3
Efek media pada masyarakat tidak
lebih dari hanya sekedar melihat perubahan fenomena sosial budaya
yang terjadi dalam masyarakat, baik dari pergaulan hingga wacana,
dari efek terlihat hingga yang tersembunyi, berefek singkat atau
jangka panjang, atau pun efek yang bersifat subjektif ataupun
objektif. Akan tetapi apakah semudah itu memahami efek media pada
masyarakat. Menjawab pertanyataan tentang efek sosial dari media,
bisa jadi semudah mengumpulkan efek media pada individu dalam
sejumlah besar orang. Namum kenyataannya tidak sesedarhana itu (p.
1). Ada banyak hal harus dikaji secara komperhensif untuk dapat
memahami efek media sosial.
Jika memang benar kita harus
memahami individu untuk memahami efek media kepada masyarakat maka
hal itu akan menjadi kajian yang sangat lama dalam prakteknya. Bukan
hanya karena perkembangan masyarakat semakin kompleks tapi juga
adanya perkembangan teknologi yang tidak dapat kita cegah dan itu
mengikuti perkembangan masyarakat.
Perlu kita pahami bersama bahwa
masyarakat terdinamisasi oleh fenomena-fenomena dan menghasilkan
sebuah kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang
disepakati bersama.
“… salah satu ahli yang bernama Marshall McLuhan mengatakan
bahwa perubahan dalam mesyarakat terjadi karena kemampuan membaca
yang mendorong kearah kebudayaan modern dari ilmu pengetahuan.
Kritisi lain melihat fenomena yang sama dan mengatakan hal itu
diakibatkan determinisme budaya, yaitu budaya sebagai faktor
pendorong dan teknologi muncul untuk melayani kebutuhan budaya” (p.
2)
Dengan kata lain, masyarakt mempunyai budaya dan terus berkembang
bersama masyarakat itu sendiri dan teknologi mengikuti sebagai
pemenuhan kebutuhan sosial yang semakin kompleks. Teknologi muncul
sebagai simplifikasi dari kompleksitas. Sebagai contoh berkirim surat
elektronik (e-mail) lebih mudah dan lebih cepat dari pada
menulis surat dengan tangan. Akan tetapi hubungan individu dalam
masyarakat, kebudayaan yang dinamis dan determinisme teknologi belum
bisa menjelaskan efek media kepada masyarakat itu sendiri.
Masyarakat memang mempunyai kebudayaan akan tetapi kekuatan perubahan
fenomena tetap dipegang oleh teknologi.
“… Marshall McLuhan mengatakan bahwa teknologi media
komunikasi menentukan budaya dalam beberapa hal yang sangat mendasar,
gagasan ini terdapat dalam konsepnya “the medium is the message”.
Neil Postman berpendapat bahwa komputer mendorong pemikiran dan
kebudayaan yang disebutnya “teknopoli” dimana teknologi memiliki
kendali yang luas diseluruh aspek kehidupan. Teknopoli adalah ekses?
Buruk dari teknokrasi dimana metode ilmiah diterapkan untuk
peningkatan hidup dan juga, menurut beberapa orang, menghancurkan
kebudayaan” (p. 8)
Seberapa jauh kita mampu
mengendalikan teknologi dapat dilihat dari seberapa besar efek
negatif yang kebudayaan kita terima. Semakin kuat kendali kita
terhadap teknologi maka semakin sedikit efek negative terhadap
kebudayaan kita.
Pemikiran diatas bisa saja kita
jadikan acuan jika kita tahu bagaimana efek teknologi terhadap
kebudayaan atau mungkin bagaimana kita harus mengedalikan teknologi
untuk menjaga nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan kita. Kita harus
tahu batasan siapa atau apa yang mengendalikan siapa atau apa.
Demikian halnya jika kita ingin
memahami efek media sosial. media sebagai teknologi komunikasi sama
seperti teknologi lainnya, hadir sebagai simplifikasi dari
kompleksitas. Perkembangan teknologi komunikasi selalu berusaha
menjatuhkan hambatan komunikasi, yaitu ruang dan waktu. Manusia
selalu berusaha untuk bisa saling berbagi informasi dengan waktu yang
paling hemat dan ruang yang paling sempit. Marshall McLuhan
menyebutnya sebagai global villge. Akan tetapi harapan ini menjadi
pisau bermata dua. Manusia dapat menghemat waktu dan memperdekat
jarak dengan membuang hal yang paling intim, yaitu “kehadiran”.
Dengan kata lain media menjadi semacam Morton’s Fork4.
Sejak informasi menjadi komoditi,
media saat ini telah menjadi kebutuhan yang mendasar dan melayani
masyarakat dari berbagai lapisan secara komersil. Baik yang
konvensional hingga media baru. Revolusi komunikasi selalu terkait
dengan perkembangan teknologinya dan setiap perkembangan yang terjadi
membawa gelombang perubahan sosial budaya. Ada yang mampu
mengahadapinya dan memanfaatkan dengan bijak tapi ada juga yang tidak
mampu mengimbangi hingga terkucilkan. Hingga pada akhirnya, mereka
yang mengendalikan teknologi akan menjadi kelas atas dan mereka yang
tidak mampu harus menjadi kelas bawah yang akan terus dieksplotasi
tanpa sadar dengan menggunakan keuntungan teknologi media massa.
Meskipun dengan kompleksitas masyarakat, media tetap mampu memenuhi
semua perbedaan sosial budaya, bahkan hingga mampu meleburkan
perbedaan tersebut. dengan kata lain efek media massa sebenarnya
dapat dilihat dari mereka yang mengendalikan media. efek apa dan
bagaimana efek itu kepada masyarakat dan kebudayaan tidaklah penting
asalkan memberikan keuntungan secara komersil. Efek media massa
adalah konstruk dari mereka yang mengendalikan media. karena semakin
lama media semakin berpengaruh pada masyarakat dan kebudayaan.
1
Tugas Kuliah Kajian Dampak Media, Ilmu Komunikasi, Universitas
Paramadina, 2011. Dosen Pengajar: A. G. Eka Wenats W.
2
Tulisan Wacana A. G. Eka Wenats W.
3
Mahasiswa Kajian Media, Ilmu Komunikasi, Universitas Paramadina,
2009.
4
Istilah untuk menjelaskan situasi dimana kita harus memilih antara
dua pilihan yang paling buruk.
download di:
http://www.scribd.com/doc/92053458?secret_password=20lliv5fvtj11if9f5vr
This entry was posted
at 5/02/2012 02:25:00 PM
and is filed under
Tugas Kuliah
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.